PERAWATAN ANAK AUTIS

DEFINISI

Autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks, yang biasanya muncul pada usia 1-3 tahun.Tanda-tanda autisme biasanya muncul pada tahun pertama dan selalu sebelum anak berusia 3 tahun.Autisme 2-4 kali lebih sering ditemukan pada anak laki-laki.

Slide Show Hasil Riset Dr. Kenneth Bock tentang Perawatan Autis dengan Transfer Factor

klik di sini

Penyebab yang pasti dari autisme tidak diketahui, yang pasti hal ini bukan disebabkan oleh pola asuh yang salah. Penelitian terbaru menitikberatkan pada kelainan biologis dan neurologis di otak, termasuk ketidakseimbangan biokimia, faktor genetik dan gangguan kekebalan.

Beberapa kasus mungkin berhubungan dengan:

– Infeksi virus (rubella kongenital atau cytomegalic inclusion disease)

– Fenilketonuria (suatu kekurangan enzim yang sifatnya diturunkan)

– Sindroma X yang rapuh (kelainan kromosom).

GEJALA

Penderita autisme klasik memiliki 3 gejala:

– gangguan interaksi sosial

– hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal

– kegiatan dan minat yang aneh atau sangat terbatas.

Sifat-sifat lainnya yang biasa ditemukan pada anak autis:

-Sulit bergabung dengan anak-anak yang lain

-Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya

-Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan kontak mata

-Menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri

-Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan, tidak membentuk hubungan pribadi yang terbuka

-Jarang memainkan permainan khayalan

-Memutar benda

-Terpaku pada benda tertentu, sangat tergantung kepada benda yang sudah dikenalnya dengan baik

-Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif

-Tidak memberikan respon terhadap cara pengajaran yang normal

-Tertarik pada hal-hal yang serupa, tidak mau menerima/mengalami perubahan

-Tidak takut akan bahaya

-Terpaku pada permainan yang ganjil

-Ekolalia (mengulang kata-kata atau suku kata)

-Tidak mau dipeluk

-Tidak memberikan respon terhadap kata-kata, bersikap seolah-olah tuli

-Mengalami kesulitan dalam mengungkapkan kebutuhannya melalui kata-kata, -lebih senang meminta melalui isyarat tangan atau menunjuk

-Jengkel/kesal membabi buta, tampak sangat rusuh untuk alasan yang tidak jelas

-Melakukan gerakan dan ritual tertentu secara berulang (misalnya bergoyang-goyang atau mengepak-ngepakkan lengannya)

-Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin menggunakan bahasa dengan cara yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau berbicara sama sekali. Jika seseorang berbicara dengannya, dia akan sulit memahami apa yang dikatakan kepadanya. Anak autis tidak mau menggunakan kata ganti yang normal (terutama menyebut dirinya sebagai kamu, bukan sebagai saya).

-Pada beberapa kasus mungkin ditemukan perilaku agresif atau melukai diri sendiri.

-Kemampuan motorik kasar/halusnya ganjil (tidak ingin menendang bola tetapi dapat menyusun balok).

Gejala-gejala tersebut bervariasi, bisa ringan maupun berat. Selain itu, perilaku anak autis biasanya berlawanan dengan berbagai keadaan yang terjadi dan tidak sesuai dengan usianya.

DIAGNOSA

Autisme tidak dapat langsung diketahui pada saat anak lahir atau pada skrining prenatal (tes penyaringan yang dilakukan ketika anak masih berada dalam kandungan).

Tidak ada tes medis untuk mendiagnosis autisme.

Suatu diagnosis yang akurat harus berdasarkan kepada hasil pengamatan terhadap kemampuan berkomunikasi, perilaku dan tingkat perkembangan anak.

Karakteristik dari kelainan ini beragam, maka sebaiknya anak dievaluasi oleh suatu tim multidisipliner yang terdiri dari ahli saraf, psikolog anak-anak, ahli perkembangan anak-anak, terapis bahasa dan ahli lainnya yang berpengalaman di bidang autisme.

Pengamatan singkat dalam satu kali pertemuan tidak dapat menampilkan gambaran kemampuan dan perilaku anak. Masukan dari orang tua dan riwayat perkembangan anak merupakan komponen yang sangat penting dalam menegakkan diagnosis yang akurat.

PERAWATAN

Dr.David Markowitz, seorang dokter spesialis anak melakukan penelitian selama 12 bulan terhadap transfer factor menemukan dari 88 anak yang mengkonsumsi transfer factor 2 cap per hari selama 8 bulan, didapatkan 74% penurunan jumlah penderita penyakit,dan 84% penurunan dalam penggunaan antibiotic pada anak-anak yang sakit.yang terpenting bahwa tidak ditemukan adanya efek samping pada anak-anak, Dr. David mengindikasikan terjadi penghematan lebih US$25.000 oleh group yang mengkonsumsi transfer factor dalam hal perawatan rumah-sakit, kunjungan dokter dan biaya pengobatan.

Mengapa Anak-Anak Membutuhkan Transfer Factor?

– Anak-anak memiliki system imun yang masih lemah dan mudah terserang infeksi yang di dapat dari kehidupan sehari-hari dan juga dari sekolah.

– Anak-anak bayak sekali mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar gula yang tinggi,dan memiliki asupan yang rendah terhadap nutrisi yang penting untuk meningkatkan system kekebalan tubuh.

– Anak-anak mendapatkan infeksi dari lingkungan rumah dan sekolah.

– Infeksi telinga yang meningkat membuat penggunaan antibiotic dosis tinggi meningkat pada anak-anak.

– Penggunaan antibiotic yang berlebihan pada anak-anak menyebabkan system imun tidak bekerja optimal,dan membuat tingkat resistensi bakteri terhadap antibiotic meningkat.

– Transfer Factor adalah alami, aman , tidak menimbulkan efek samping, dan mudah dikonsumsi oleh anak-anak.

– Anak-anak mendapatkan manfaat yang luar biasa dari transfer factor di dalam kehidupan mereka.

– Transfer Factor menghemat jutaan rupiah dalam biaya pengobatanTransfer Factor membantu mencegah infeksi berulang seperti flu,amandel dan infeksi telinga.

– Transfer Factor mencegah penggunaan antibiotik yang berlebihan dan tidak perlu dengan cara meningkatkan kekebalan dan sistem pertahanan tubuh anak-anak.

– Transfer Factor terbukti aman diberikan untuk anak-anak mulai berumur 1 hari.

– Transfer Factor dapat meningkatkan IQ pada anak-anak .

– Transfer Factor sudah dibuktikan secara sains selama lebih 50 tahun,dan menghasilkan lebih dari 3500 laporan uji klinis oleh para ilmuwan lebih dari 60 negara.

– Transfer Factor sangat dibutuhkan oleh anak-anak mengingat begitu tingginya tingkat stress yang didapatkan anak disekolah,sehingga dapat melemahkan system kekebalan tubuh,yang berakibat mudahnya anak2 terkena penyakit.

2 Tanggapan to “PERAWATAN ANAK AUTIS”

  1. erik Says:

    saya memiliki anak autis dan saat ini telah berusia 8 tahun. Yang ingin saya tanyaken, apakah sudah terlambat seandainya dia mengkonsumsi transfer factor serta tingkat keberhasilannya berapa prosen? Mengingat usianya sudah 8 tahun, sedag pada brosur diatas yang dipakai ebagai acuan adalah anak autis dengan usia 2-3 tahun. Mohon penjelasan. Terima kasih…

    erik-surabaya

  2. transferfactorblog Says:

    selamat sore pak erik,

    Beberapa pihak kesehatan memberikan range untuk pengobatan dini adalah diwaktu usia anak 2-12 tahun. Semakin dini penanganan maka prosentasi kesembuhan akan semakin besar.

    Bapak bisa melakukan terapi TF dengan dosis 4kapsul / hari bisa dilakukan dengan :
    – 2 kapsul pagi hari
    – 2 kapsul malam hari

    atau

    – 1 kapsul pagi hari
    – 1 kapsul siang hari
    – 1 kapsul sore hari
    – 1 kapsul malam hari

    Tidak ada pernah kata terlambat untuk orang yang kita kasihi pak, Semoga Bapak menemukan jawaban yang terbaik

    Hormat kami,
    Fedy & Yumyco
    021.9384.6161
    0813.8488.5555


Tinggalkan komentar